Suatu hari datang kepada paman
seseorang yang memakai jas, kacamata hitam, dan berpakaian sangat rapi “ Tolong
beri saya waktu untuk membayar lisrik !“ kata paman “ saya bukan penagi lisrik
“ kata pak tadi “jadi Anda bukan penagi listrik “ kata paman “Yah betul” kata
pak tadi “Oh syukurlah kalau begitu, kukira Anda penagi listrik karena
kebanyakan mereka memekai pakaian seperti Anda, kalau bukan penagi listrik,
biasa penagi hutang”kata paman dengan legah “Perkenalkan nama saya pak Sarman
saya akan ke Jakarta”kata pak tadi yang langsung dipotong oleh Paman “Apa
hubungannya dengan kami” “Tunggu jangan potong dulu kata kataku. Begini saya
tidak mau kesepian, lagi pula kalian inikan belum perna kesana” kata pak Sarman
“Lagipula Jakarta itu apasih”kata Paman “jadi kalian belum tahu itu baiklah
akan kujelaskan, Jakarta itu nama kota dan nama pulaunya adalah pulau Jawa”kata
pak Sarman “Aku sih hanyalah mengenal satu kota yaitu Makassar di kota ini aku
tinggal dan kalau nama pulaunya aku belum tahu “ kata paman “hah aku baru
pertama kali bertemu dengan orang sepertimu “ kata pak Sarman “Oo ketinggalan
jaman sekaliya anda,
orang seperti saya saja belum pernah anda lihat”kata paman dengan mengejek “bukan
saya yang ketinggalan jaman tapi anda yang ketinggalan jaman karena anda sangat
kelihatan bodoh “kata pak sarman dengan mengejek”hei bodoh jangan sombong
biarpun aku miskin tapi aku tinggal di kampung yang sangat indah tampa ada yang
menggangu”bentakan paman pada pak sarman “hei kau bodoh, aku ini sejak kecil
sudah kenal yang namanya desa !!! “ kata pak Sarman “jadi apa
maumu !” kata paman “begini aku membeli 2tiket padahal aku hanya sendiri jika
hanya aku saja yang pergi, kan mubazzir tiket satunya terbakar”jawab pak Arman
“kalau begitu jangan dibakar” “aduh bapak ini ! maksud saya saya ingin ajak
anda jalan-jalan !”,”ah jalan-jalan ! aku mau ikut !” kata Alling dan tassing
yang masih berumur kurang lebih 7 tahun langsung berlari kepintu “ah jadi anda
punya anak !”kata pak Arman “ini bukan anak saya !” kata paman tidak
mengakuinya “eh paman kamikan keponakan paman, masa’ lupa, baru semalam Alling
pecahkan piring masa’ lupa sih”kata Tassing”aduh Tassing kalau paman sudah lupa
masalah piring itu jangan diungkap-ungkap lagi dong !” “jadi kalian mau ikut !”
kata pak arman pada Alling dan Tassing “jelas jika kamu mau bawa paman maka
kami wajib ikut !” jelas Tassing “kalau begitu beli...... apa tadi kitep ?”
“tiket !!!” “oh itu kitepya !!” “ah terserah !!!. kalau begitu ayo cepat naik
ke mobilku !” Alling dan Tassing berebutan masuk. “lho kok disini dingin yah ?”
tanya Alling “aku ngak tau Alling” kata paman
Setelah sampai dibandara Hasanuddin Makassar Alling
malihat pesawat maluncur “eh itukan burung yeng dulu kita lihat terbang diatas
hutan, yang dulu kita mau tangkap tapi kenapayah pananya ngak sampai-sampai”
“aku tidak menyangka burung satu-satunya yang tidak bisa kami tangkap sebesar
itu !!”tambah Tassing, lalu mereka mulai berjalan masuk ke gedung bandara
Alling melihat keranjang beroda yang digunakan untunk mengangkat barang ke
pesawat “Tassing apa itu, roda-roda ! ayo kita naik “ kata Alling sambil
menarik keranjang yang berisi barang orang lain Alling lalu menaikinya dan
menyuruh Tassing mendorongnya
dan Akhirnya ceritanya bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar