Laman

Jumat, 01 April 2016

KISAH KOCAK PAMAN, ALLING, DAN TASSING

            Suatu hari datang kepada paman seseorang yang memakai jas, kacamata hitam, dan berpakaian sangat rapi “ Tolong beri saya waktu untuk membayar lisrik !“ kata paman “ saya bukan penagi lisrik “ kata pak tadi “jadi Anda bukan penagi listrik “ kata paman “Yah betul” kata pak tadi “Oh syukurlah kalau begitu, kukira Anda penagi listrik karena kebanyakan mereka memekai pakaian seperti Anda, kalau bukan penagi listrik, biasa penagi hutang”kata paman dengan legah “Perkenalkan nama saya pak Sarman saya akan ke Jakarta”kata pak tadi yang langsung dipotong oleh Paman “Apa hubungannya dengan kami” “Tunggu jangan potong dulu kata kataku. Begini saya tidak mau kesepian, lagi pula kalian inikan belum perna kesana” kata pak Sarman “Lagipula Jakarta itu apasih”kata Paman “jadi kalian belum tahu itu baiklah akan kujelaskan, Jakarta itu nama kota dan nama pulaunya adalah pulau Jawa”kata pak Sarman “Aku sih hanyalah mengenal satu kota yaitu Makassar di kota ini aku tinggal dan kalau nama pulaunya aku belum tahu “ kata paman “hah aku baru pertama kali bertemu dengan orang sepertimu “ kata pak Sarman “Oo ketinggalan jaman sekaliya anda, orang seperti saya saja belum pernah anda lihat”kata paman dengan mengejek “bukan saya yang ketinggalan jaman tapi anda yang ketinggalan jaman karena anda sangat kelihatan bodoh “kata pak sarman dengan mengejek”hei bodoh jangan sombong biarpun aku miskin tapi aku tinggal di kampung yang sangat indah tampa ada yang menggangu”bentakan paman pada pak sarman “hei kau bodoh, aku ini sejak kecil sudah kenal yang namanya desa !!! “ kata pak Sarman “jadi apa maumu !” kata paman “begini aku membeli 2tiket padahal aku hanya sendiri jika hanya aku saja yang pergi, kan mubazzir tiket satunya terbakar”jawab pak Arman “kalau begitu jangan dibakar” “aduh bapak ini ! maksud saya saya ingin ajak anda jalan-jalan !”,”ah jalan-jalan ! aku mau ikut !” kata Alling dan tassing yang masih berumur kurang lebih 7 tahun langsung berlari kepintu “ah jadi anda punya anak !”kata pak Arman “ini bukan anak saya !” kata paman tidak mengakuinya “eh paman kamikan keponakan paman, masa’ lupa, baru semalam Alling pecahkan piring masa’ lupa sih”kata Tassing”aduh Tassing kalau paman sudah lupa masalah piring itu jangan diungkap-ungkap lagi dong !” “jadi kalian mau ikut !” kata pak arman pada Alling dan Tassing “jelas jika kamu mau bawa paman maka kami wajib ikut !” jelas Tassing “kalau begitu beli...... apa tadi kitep ?” “tiket !!!” “oh itu kitepya !!” “ah terserah !!!. kalau begitu ayo cepat naik ke mobilku !” Alling dan Tassing berebutan masuk. “lho kok disini dingin yah ?” tanya Alling “aku ngak tau Alling” kata paman

Setelah sampai dibandara Hasanuddin Makassar Alling malihat pesawat maluncur “eh itukan burung yeng dulu kita lihat terbang diatas hutan, yang dulu kita mau tangkap tapi kenapayah pananya ngak sampai-sampai” “aku tidak menyangka burung satu-satunya yang tidak bisa kami tangkap sebesar itu !!”tambah Tassing, lalu mereka mulai berjalan masuk ke gedung bandara Alling melihat keranjang beroda yang digunakan untunk mengangkat barang ke pesawat “Tassing apa itu, roda-roda ! ayo kita naik “ kata Alling sambil menarik keranjang yang berisi barang orang lain Alling lalu menaikinya dan menyuruh Tassing mendorongnya 


dan Akhirnya ceritanya bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar